Selasa, 21 Maret 2017

Miris! Nenek Renta Ini Dipaksa Ngemis dan Harus Setor Rp 150 Ribu per Hari

Miris! Nenek Renta Ini Dipaksa Ngemis dan Harus Setor Rp 150 Ribu per Hari

Baca Juga

Kisah seperti itulah yang kini ramai dibicarakan sejumlah netizen di jagat Facebook. Seorang wanita tua mengaku terpaksa mengemis dan harus menyetor Rp 150.000 pada oknum tertentu sebagai uang bensin dan sewa pakaian.


Netizen bernama Vansyskha Purwanto membeberkan kisah miris wanita asal lereng Gunung Semeru itu melalui akun Facebooknya, Minggu (19/3/2017).

Di postingannya Vansyskha mengatakan, awalnya ia tak tega melihat wanita itu, yang duduk bersandar di pagar sekolah anaknya dengan wajah pucat.


Akhirnya Vansyskha mengajaknya ke rumah dan memberinya makan minum. Setelah berbincang beberapa saat, wanita tua itu bercerita mengaku terpaksa mengemis agar bisa makan.

Suaminya sudah meninggal dunia dan anaknya cacat sehingga juga harus mengemis. Yang membuat miris dari kisah wanita renta itu, ia mengaku harus setor Rp 150.000 pada oknum tertentu sebagai uang bensin dan uang sewa pakaian.

Ia juga akan diantarkan menggunakan mobil bersama sekitar 36 orang lainnya untuk mengemis.

Berikut postingan lengkap Vansyskha.
"#renungan. Saya menemukan simbah sepuh ini di siang yang terik sedang bersandar di pagar sekolah anakku dengan wajah pucat dan badan gemetaran. Ketika saya tanya mbah ini bilang haus. Akhirnya karena rumah saya dekat saya bawa pulang mbah ini ke rumah untuk minum.

Ketika saya tanya mbah itu bilang namanya mbah Giyem asalnya dari lereng Semeru dan bilang kalau rumahnya pernah terbakar dan saya melihat banyak bekas luka bakar di badannya. #ceritanya.

Suaminya meninggal saat kebakaran itu dan anak lelakinya cacat tangan dan kakinya diputus (mungkin diamputasi) dan anaknya menjadi pengemis juga di daerah Sukun Malang. Sementara simbah itu bilang terpaksa juga mengemis karena perlu makan. Simbah juga cerita ke sini rame-rame diantar mobil dan temannya ada sekitar 30 orang yang semuanya sudah berusia senja. Simbah cerita sehari harus setor 150 ribu sebagai uang bensin dan sewa baju yang dipakainya. Bukankah ini termasuk eksploitasi?


Di sisi lain sebagai sesama manusia pasti nurani berontak melihat simbah setua itu yang jalan sudah sempoyongan, pendengarannya jauh berkurang dan penglihatan yang juga jauh berkurang harus berkeliling mengemis yang katanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup. Tapi di sisi lain ada undang-undang yang menyatakan kita akan didenda kalau memberi uang pada pengemis.

Saya bingung membayangkan seandainya nenek itu keluarga saya betapa mirisnya. Saya tetap tak tega melihat kondisinya. Setelah saya beri beberapa potong baju suami (maaf pak Poer Wanto ga izin dulu urgent), kain jarit dan makanan serta uang ala kadarnya simbah itu pamit saya sempat mau antar kemana tujuannya tapi simbah itu menolak karena harus mengejar setoran mengemisnya.

Setelah simbah itu berlalu saya termangu apapun alasannya bagaimana orang lain bisa tega memanfaatkan orang tua yang sudah lemah fisiknya buat mengemis? Bagaimanakah seharusnya kita menyikapi fenomena ini?"

Sejumlah netizen pun geram melihat postingan ini, karena orang setua itu masih saja dieksploitasi. Mereka berharap agar oknum nakal tersebut segera ditindak oleh pihak berwenang.


"Sudah sepuh masih dieksploitasi," komentar Anang Pink.

"Sungguh biadab orang yang memanfaatkan kondisi orang-orang seperti ini, ada 36 orang katanya," sahut Umi Jamilah.

Related Posts

Loading...
Miris! Nenek Renta Ini Dipaksa Ngemis dan Harus Setor Rp 150 Ribu per Hari
4/ 5
Oleh