Baca Juga
Oknum polisi Satreskoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diduga melakukan kekerasan dan salah tangkap terhadap Suharto (68).
Akibatnya warga Tempel Sukorejo I Surabaya itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS William Bouth, Kamis (23/2/2017).
Korban yang dituduh sebagai bandar dan pengedar nark0ba itu ditangkap polisi Jumat (24/2/2017). Rasmat, salah satu saksi mata sekaligus tetangga korban menuturkan, saat itui ada tiga oknum anggota polisi masuk rumah korban.
"Saat itu polisi cari rumah DU, seorang pengedar nark0ba. Polisi yang tidak tahu rumah DU langsung masuk ke rumah korban. Korban sempat bertanya, tapi malah dibentak dan diancam akan ditembak," kata Rasmat, Jumat (24/2/2017).
Tidak lama kemudian, polisi melakukan penggeledahan ke rumah korban. Polisi menemukan sebuah plastik klip dan suntik bekas yang dianggap sebagai barang bukti.
"Korban sudah mengaku kalau dia sedang sakit dan tidak tahu apa-apa. Soal plastik klip itu milik istri korban untuk tempat sambal dan suntik bekas milik anak korban yang biasa dipakai memberi makan burung merpati," sambung Rasmat.
Setelah menggeledah, lanjut Rasmat, 0knum polisi menarik korban keluar rumah. Korban menolak dan mengatakan dirinya sedang sakit, tapi tidak dihiraukan.
Akibat tindak kkerasan oknum polisi, korban sempat muntah-muntah dan sesak nafas.
"Korban muntah darah, tapi malah dibentak. Akibatnya korban lemas dan terkulai," ucapnya.
Melihat itu, oknum polisi lalu meninggalkan korban yang sudah lemah. Setelah tiga oknum polisi pergi, Rasmat membawa korban yang sudah lemas itu kembali ke rumahnya.
Kondisi korban yang tidak kunjung sembuh, keluarga akhirnya membawanya ke Rumah Sakit William Booth, Rabu (22/2/2017) malam.
Setelah sempat dirawat satu hari, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (23/2/2017) malam.
Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Redik Tribawanto membantah, jika anggotanya melakukan penangkapan Suharto.
"Kami tidak melakukan penangkapan Pak Harto, tidak ada itu. Tidak ada salah tangkap, lagian kami juga tidak kenal dia (Suharto)," sebut Redik, Jumat (24/2/2017).
Redik menuturkan, anggotanya hanya melakukan penangkapan Depi Utomo, warga Tempel Sukorejo I Surabaya.
"Penangkapan dia (Depi Utomo) ini instruksi dari saya. Ada BB (barang bukti) juga kami periksa dan ditahan," terang Redik.
Menurut Redik, dari penangakpan Depi Utomo, pihaknya mengamankan sabu 0,32 gram. Dia merupakan residivis yang pernah mendekam di Rutan Medaeng selama satu tahun.
"Jadi, tidak ada kaitannya dengan Pak Suharto. Kami juga melakukan penangkapan Depi Utomo tidak bawa senjata," pungkas Redik.
sumber: tribunnews.com
Miris Banget! Kakek 68 Tahun Ini Meninggal Setelah Mendapat Tindak Kekerasan Dan Jadi K0rban Salah Tangkap, Ini Kejadiannya
4/
5
Oleh
Berita Terkini